Malang Post, Published on Sunday, 29 July 2018 21:37

MALANG – Wilayah desa yang dulu gersang dan kerap disebut sebagai kampung inpres, kini berubah menjadi segar dan penuh warna-warni karena banyak tanaman bunga hias. Kondisi ini berlaku bagi Dusun Grangsil Desa Jambangan di Kecamatan Dampit Kabupaten Malang. Upaya keras dari beberapa masyarakat di desa tersebut, bahkan menghasilkan tempat wisata bernama Kampung Bunga yang kini menyuplai bunga ke beberapa kota di Jawa Timur dan Bali.
Kini, ketika memasuki Dusun Grangsil, hampir setiap rumah dipastikan terdapat tanaman berwarna-warni. Umumnya, mereka menanam bunga hias, puring. Namun, tidak sedikit yang berkebun bunga lainnya.
Di Grangsil sisi utara, sekitar 2 hektar lahan, dimaksimalkan untuk Wisata Kampung Bunga. Ada sekitar 1.000 macam bunga yang dibudidayakan oleh masyarakat sekitar, yang membuat lokasi tersebut layak menjadi salah satu jujukan. Baik itu berwisata maupun berburu bunga, layaknya di Kota Batu.
“Kalau mulai berkebun bunga, mungkin sudah dilakukan oleh beberapa orang sejak tahun 2013. Tetapi, akhir-akhir ini semakin banyak yang berminat hingga akhirnya kami buat Wisata Kampung Bunga,” ujar Ketua Pengelola Wisata Kampung Bunga, Maskur Hadi Priyono kepada Malang Post.

Menurutnya, setelah banyak warga turut menamam bunga, mereka pun sepakat membuat Kampung Bunga. Apalagi, juga terdapat dorongan dari Pemerintah Desa Jambangan untuk mewujudkan hal tersebut. “Selain mendorong, juga ada dana desa untuk mewujudkannya. Syukurlah, sekarang bisa menjadi seperti ini, dan banyak masyarakat yang turut tertarik menjadikan Dusun Grangsil ini sebagai Kampung Bunga,” ungkapnya.
Kampung tersebut, tidak kalah dengan beberapa tempat di Kota Batu. Kediri atau bahkan Bali. Bahkan, Maskur mengakui, Pulau Dewata tersebut adalah dasar bagi warga mendirikan tempat wisata berbasis taman dan bunga.
“Sebagian besar warga di sini yang berusia di bawah 40, mengadu nasib ke Bali. Rata-rata di sana juga membuat taman, menanam bunga. Makanya sekarang diaplikasikan di desa sendiri. Sekarang, kami sudah menjadi supplier ke beberapa kota, termasuk ke Kota Batu dan Bali,” sebut dia kepada Malang Post.
Dia mengatakan, dari sekitar 600 KK di dusun tersebut, 30 persen di antaranya sudah bertani bunga. Tidak heran, suasana dusun tersebut menjadi asri dan rapi. “Sekarang kami harus siap sewaktu-waktu menerima kunjungan. Bukan hanya orang yang mau berburu bunga. Tetapi mereka yang berwisata,” tambah dia.
Pengelola Kampung Bunga kini mencoba terus menyempurnakan tempat wisata tersebut. Mulai dari mendirikan gazebo hingga lokasi untuk pengunjung yang ingin memanfaatkan sebagai tempat berkumpul. “Mungkin belajar, kami juga jadikan sebagai wisata edukasi. Kami juga akan melengkapi dengan lokasi kuliner. Agar pengunjung yang datang juga tidak bingung mencari tempat makan dan betah di tempat ini,” ujar Gunardi, salah satu petani bunga di Dusun Grangsil, yang wilayah rumahnya menjadi lokasi Kampung Bunga. (ley/lim)

Postingan asli Malang Post