Banyak pertanyaan yang muncul tentang asal usul nama Dusun Grangsil. Tim Ahli Pendamping Pengembangan (TAPP) bersama kepala Desa Jambangan, sesepuh dusun Pak Tukiran, serta tim PokDarWis Kampung Bunga Grangsil (KBG) pada kesempatan kunjungan lapang TAPP tanggal 27 Mei 2018 mendiskusikan tentang asal usul nama Grangsil.

Pak Tukiran (Sesepuh Desa)

Menurut Pak Tukiran, dusun Grangsil ini nama aslinya adalah Daerah Pulungrejo, sebagai pusat (krajan). Dikisahkan dulu di Pulungrejo ada orang yang di “gonggrang”  atau “disarap” atau diserang macan (harimau). Karena digongrang (diserang) macan orang tersebut nyisil (mlipir atau melewati) bagian wilayah Pulungrejo. Sehingga muncul istilah atau  kata Grang-sil, dan daerah tersebut disebut Pulungrejo Grangsil. Seiring jalannya waktu, Pulungrejo Grangsil namanya lebih dikenal dengan daerah (dusun) Grangsil. Nama Grangsil sendiri dalam peta lama ditemukan untuk nama Sungai atau Kali Grangsil.

Diskusi serius tapi santai tentang asal-usul nama Dusun Grangsil 27 Mei 2018, di Gasebo

Dalam diskusi ringan ala lesehan di gazebo KBG, sesepuh desa mengupas tentang makna kata Pulungrejo, sebagai “krajan” daerah ini. Pulungrejo sebenarnya terdiri dari 2 kata, Pulung dan Rejo. Pulung berarti nasib, sedang Rejo artinya makmur. Jadi nama Pulungrejo Grangsil, bisa dimaknai (harapan forum diskusi), nasib makmur daerah ini ya di Grangsil. Sehingga makna dan asal usul Gransil dapat menjadi harapan dan motivasi melalui pengembangan Kampung Bunga Grangsil, dusun ini telah sampai pada pulung (nasibnya) menuju kemakmuran, semoga. Ayo tetap semangat membangun Grangsil menjadi Kawasan Destinasi Kampung Bunga Grangsil (RW).